Senin, 30 Oktober 2017

KASIH SAYANG ORANGTUA

Kasih sayang adalah sebuah rasa yang timbul  dan tulus dari hati untuk menyayangi, mencintai, memberi kebahagiaan kepada seseorang tanpa rasa pamrih sedikitpun  dan menghitung apa yang telah kita lakukan kepada seseorang. Seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya dan sebaiknya.
Ayah dan Ibu, mereka adalah sosok pahlawan bagi anak anak mereka. Untuk  menjadi orang tua haruslah memberi contoh yang baik kepada anak anak mereka, karena mau tak mau anak mereka akan tumbuh dan mengikuti cara orang tuanya mendidik.
Setiap pasangan selalu menginginkan kehadiran anak. Bagi mereka anak adalah segalanya yang mengisi keluarga kecil itu. Segala hal akan dilakukan untuk melihat anaknya tumbuh dengan baik dan kelak menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Semua orang tua senantiasa menyayangi anak mereka.
Siapa sih orang tua yang ga sayang sama anaknya? Mereka rela mengalah dan melakukan apapun demi melihat anaknya tersenyum lega.  Semasa kita kecil dulu, pernahkah kalian berpikir kalo orang tuamu jahat dan tidak sayang? Mungkin hal itu terjadi karena  Ayah atau Ibu marah kepadamu.
Sesungguhnya marah mereka adalah bentuk kasih sayangnya kepada kita sebagai anak. Memang setiap orang tua memiliki cara sendiri untuk mendidik anaknya, tapi dengan tujuan yang sama yaitu membentuk karakter anak yang lebih baik darinya.
Orang tua selalu rela mengalah demi makanan kepada anaknya. Hal itu sering kujumpai saat membeli bakso atau pangsit di pinggir jalan. Mereka hanya membeli 1 porsi untuk anaknya dan sang ibu hanya melihat anaknya makan dengan lahap dan sesekali mengusap pipi dan meja bekas tumpahan kuahnya.
Entah apa ibu tadi sudah kenyang atau menahan lapar demi anaknya, bagi dirinya anak itu lebih utama, nah bagaimana jika sang anak sudah pergi keluar kota untuk melanjutkan sekolah, apakah kasih sayang orang tua kepada mereka terhenti begitu saja? Tentu tidak. Setiap bulan, orang tua kita selalu menyisihkan uang untuk kehidupan anak mereka di kota perantauan dan selalu bilang kepada anaknya untuk tidak berhemat dalam makan dan jangan memikirkan uang.
Ketika sang ibu mendengar anaknya akan pulang kerumah, dia bergegas ke pasar dan membeli bahan makanan untuk masak makanan kesukaan anaknya. Betapa hebatnya mereka berdua itu
Entah kenapa semasa kecil dulu, ayah menjadi sosok yang dingin dan jahat bila marah. Dibalik itu semua ada kelembutan di hatinya. Hatinya menjadi rapuh saat melihat jagoan kecilnya terbaring di kasur.  Mungkin disaat seperti itu ayah lebih khawatir daripada ibunya hingga rela untuk tidak bekerja demi melihat anaknya kembali sembuh.
Ayah  seakan akan tak peduli segala masalah yang ada di kantornya, tak peduli bila bosnya membutuhkannya, ataupun tak peduli jika gajinya dipotong karena bolos kerja. Hal itu semua demi sang anak.
Begitulah wujud kasih sayang orang tua kepada anaknya. Hal hal itu sering tak kita sadari karena tidak dalam bentuk uang. Uang tak dapat membeli kasih sayang orang tua. Namun ada juga anak yang tidak bisa merasakan  kasih sayang orang tua, karena mereka menjadi orang yang sukses yang memiliki jam terbang tinggi sehingga tidak focus kepada anaknya.
Sungguh sangat disayangkan, karena bagaimanapun juga anak akan meniru perilaku kedua orang tua mereka. Ada juga yang mendapat kasih sayang lebih dari orang tuanya, namun kurang mampu dalam hal ekonomi. Itulah hidup, jangan memandang keatas terus sesekali kita perlu memandang kebawah.
Setiap orang tua memiliki cara tersendiri untuk menjaga buah hati mereka.  Cara yang tak dapat kita sadari dan baru sadar jika sudah menginjak dewasa.  Termasuk jika kita telah memiliki buah hati kelak. Kita akan menyayangi buah hati kita dengan rasa sayang yang mungkin tak mereka mengerti.

Read More ->>

SOLIDERITAS

TEMAN SEJALAN
1.ReihanML
2.FarhanFI
3.MIksannDC
4.Khoeruman
5.Bambang
6.Agustian
7.Zidan
8.Haikal
9.NRamdan
10.Fajrin Alif
Sahabat sejati adalah keluarga sangat dekat yang dipilih oleh hati kita sendiri, demikian salah satu warisan tua sekaligus sakral dari atap bumi Tibet. Sementara keluarga biologi (orang tua, kakak, adik, paman, tante) diperoleh tanpa bisa memilih, tapi sahabat sejati secara alami dipilih melalui proses seleksi waktu yang panjang oleh sang hati.
Lebih-lebih di tengah naik pesatnya angka perceraian di mana-mana, semakin sempitnya makna keluarga menjadi suami, istri dan anak-anak saja, semakin sedikitnya manusia yang punya simpati dan empati pada orang lain, maka kehadiran sahabat sejati semakin diperlukan. Tanpa kehadiran sahabat sejati di usia tua khususnya, kehidupan akan mirip taman kering dan gersang.
Oleh karena itulah, penting sekali seawal mungkin membuka mata kepekaan untuk melihat orang-orang sekitar yang berpotensi untuk diajak bertumbuh menjadi sahabat sejati. Saat-saat emas yang sering membantu dalam hal ini adalah putaran waktu tatkala kehidupan meluncur ke jurang berbahaya yang penuh kekurangan dan keterbatasan.
Untuk lebih konkritnya, perhatikan segelintir orang dekat yang masih datang membawa senyuman tatkala keadaan keuangan sudah sangat pas-pasan, pujian orang sudah mulai menghilang, lebih-lebih jika ditambah dengan badan yang mulai sakit-sakitan. Dengan asumsi seseorang memiliki benih hati yang indah (sedikit menyakiti, banyak menyayangi), akan selalu tersisa sekurang-kurangnya seorang manusia yang masih datang membawa senyuman tatkala jiwa sudah masuk jurang.
Manusia jenis inilah yang sebaiknya dirawat seindah mungkin. Setidak-tidaknya dirawat dengan tatapan mata yang penuh rasa terimakasih, telinga yang bahagia dengan cara mendengarkan, bibir yang selalu berhiaskan senyuman, hati yang selalu memancarkan kasih sayang.
Setiap kali berjumpa sahabat-sahabat jenis ini, selalu tanyakan ke dalam diri: “Bagaimana caranya agar saya bisa membuat orang ini tersenyum?”. Tidak saja canda dan tawa yang bisa membuat orang lain tersenyum, tapi bahasa tubuh yang hangat dan bersahabat, sikap yang indah bisa membuat orang lain tersenyum bahkan secara jauh lebih dalam.
Attention is the active partner of action, itu bunyi pesan tua di dunia spiritual. Maknanya, fokus perhatian Anda juga ikut mencipta. Lebih-lebih jika fokus perhatian Anda searah dengan tindakan, daya ciptanya akan sangat mengagumkan. Untuk itu, bersamaan dengan mengembangkan sikap yang indah, selalu lihat sisi-sisi indah dari sahabat Anda.
Sebagai bahan renungan, seperti taman yang berpotensi menghasilkan bunga indah, setiap orang memiliki sisi-sisi indah. Tugasnya kemudian, temukan sisi-sisi indah ini. Ia bisa masa lalu yang sangat mereka banggakan. Bisa juga orang tua yang sangat ia cintai. Atau kemandiriannya yang sudah tumbuh sejak umur yang sangat muda. Setiap kali berdialog, ingatkan sahabat Anda akan benih-benih indah ini.
Kapan saja ada waktu bersama, usahakan secara bergantian untuk saling menyirami dengan cara saling mendengarkan. Pada waktu mereka melakukan kesalahan, memaafkan adalah parasut spiritual yang sangat menyelamatkan. Di saat sahabat Anda mengalami kesialan dan kemalangan, ia menjadi  waktu-waktu emas untuk saling merawat dan saling menyirami.
Di puncak semuanya, hanya ia yang sudah menemukan sahabat sejati di dalam yang mungkin menemukan sahabat sejati di luar. Untuk itu, bersamaan dengan mengembangkan sahabat sejati di luar, ingat juga bersahabat dengan hidup Anda apa adanya. Setiap kali pergi ke cermin, tatap mata orang di cermin dengan penuh penerimaan. Dekap setiap luka jiwa yang ada di sana, kemudian lafalkan mantra ini: “Saya menerimamu apa adanya”. Jika diberkahi, pada waktunya Anda akan menemukan
sahabat sejati. Keluarga sangat dekat baik dalam duka maupun suka.
Read More ->>
Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

wikipedia

Hasil penelusuran

Translate

Pages

Tutorial Bermain Voly Ball